Selasa, 29 Maret 2011

Petani dan LSM Protes Fakta Kelapa Sawit

Terkini Selasa, 29 Mar 2011 23:10 WIB

MedanBisnis-Medan.Demo menentang fakta kelapa sawit oleh petani dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) berakhir ricuh. Akibat aksi membakar miniatur bola dunia yang dekat dengan kendaraan peserta konferensi 100 tahun industri kelapa sawit di Indonesia, di depan Hotel Tiara Medan, Selasa (29/3), polisi sempat akan menangkap salah satu pendemo tersebut.
Aksi membakar dilakukan setelah terjadi adu mulut antara pendemo dengan pihak perusahaan perkebunan dan kepolisian. Selang beberapa menit, salah seorang pendemo langsung membakar miniatur bola dunia yang diletakkan di tengah-tengah antara mobil peserta konferensi.

Sempat ada pemukulan antara polisi dan pendemo namun akhirnya bisa dilerai dan demo kembali dilanjutkan dengan orasi dan teatrikal yang menggambarkan penindasan perusahaan perkebunan terhadap buruh sawit.“Sawit bukan sahabat rakyat. Sawit tidak memberikan keuntungan kepada rakyat!,” ujar salah satu pendemo.

Selain itu juga, pendemo meminta pemerintah mengembalikan tanah rakyat yang di rampas oleh korporasi perkebunan sawit. Selain itu, pemerintah harus menyediakan lahan untuk pertanian pangan dan lainnya.

Aksi demo diakhiri dengan teatrikal yang menggambarkan penindasan dialami pekerja dan buruh kelapa sawit sehari-hari. Ajakan untuk bertemu dengan Wamentan Bayu Krisnamurthi di tolak oleh pendemo karena menurut mereka tidak akan ada langkah konkrit yang diperoleh mereka.“Kami menolak bertemu dengan Wamentan karena tidak akan ada hasil menggembirakan,” ucap Ketua Serikat Petani Indonesia, Wagimin mengakhiri aksi demo.

Usai dari Tiara Convention Center, pendemo langsung menuju ke Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu). Di sana pendemo tidak diterima oleh siapapun.

Menanggapi aksi tersebut, Ketua Umum Gabungan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Pusat, Joefly J Bahroeny mengatakan, justru saat ini lahan sawit paling luas adalah milik rakyat. Dari 8 juta hektar luas areal kelapa sawit yang ada, 40% diantaranya milik rakyat.“Jadi kalau ditanya sawit ini tidak memberikan keuntungan justru salah karena sebagian besar itu milik rakyat,” ucapnya.

Sementara, Wakil Mentri Pertanian, Bayu Krisnamurhti menyatakan, tuntutan yang diminta kepada pendemo dalam aksi tersebut harus dapat diselesaikan oleh pemerintah daerah setempat. "Semua permasalahan bisa diselesaikan. Jadi pemerintah daerah harus mengambil kebijakan dalam menyelesaikan semua tuntutan tersebut," katanya.( yuni naibaho)

http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2011/03/29/26363/petani_dan_lsm_protes_fakta_kelapa_sawit/

Tidak ada komentar: